Cinta Dunia
Rosululloh Saw. bersabda, “Hampir tiba masa di mana kalian
diperebutkan sebagaimana sekumpulan pemangsa yang memperebutkan
makanannya.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah saat itu jumlah kami
sedikit, ya Rasululloh?” Rasululloh bersabda, “Tidak. Bahkan saat itu
jumlah kalian sangat banyak, tetapi seperti buih di lautan karena kalian
tertimpa penyakit wahn.” Sahabat bertanya, “Apakah penyakit wahn itu,
ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Penyakit wahn itu adalah cinta dunia
dan takut mati.” (HR. Abu Daud)
Rasululloh Saw. yang mulia adalah contoh seorang pemimpin yang sangat
dicintai umatnya, contoh seorang suami yang menjadi kebanggaan
keluarganya, seorang pengusaha yang dititipi dunia tapi tak diperbudak
oleh dunia karena beliau adalah orang yang sangat terpelihara hatinya
dari silaunya dunia. Tidak ada cinta terhadap dunia kecuali cinta
terhadap Alloh. Kalaupun ada cinta pada dunia, itupun hakikatnya adalah
cinta karena Alloh jua. Inilah salah satu rahasia sukses Rasululloh Saw.
Apa yang dimaksud dengan dunia? Alloh Swt. berFfrman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, … Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadiid [57]: 20)
Dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Alloh. Misalnya, sholat, shaum atau sedekah tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Alloh. Sebaliknya, orang yang sibuk siang malam mencari uang untuk didistribusikan kepada yang memerlukan atau untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pribadi, maka ia tak dikatakan lalai terhadap Alloh, walau aktivitasnya seolah duniawi.
Bagaimana ciri orang yang cinta dunia? Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Adanya yang menjadi sombong, dengki, serakah atau capek memikirkan yang tak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah, bahkan bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar ke kursi, maka akan takut sandarannya diambil. Orang yang bersandar kepada pangkat atau kedudukan, maka ia akan takut pangkat atau kedudukannya diambil. Karenanya pecinta dunia itu tak pernah bahagia.
source : KH. Abdullah Gymnastiar official
Apa yang dimaksud dengan dunia? Alloh Swt. berFfrman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, … Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadiid [57]: 20)
Dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Alloh. Misalnya, sholat, shaum atau sedekah tetap dikatakan urusan dunia jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Alloh. Sebaliknya, orang yang sibuk siang malam mencari uang untuk didistribusikan kepada yang memerlukan atau untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pribadi, maka ia tak dikatakan lalai terhadap Alloh, walau aktivitasnya seolah duniawi.
Bagaimana ciri orang yang cinta dunia? Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Adanya yang menjadi sombong, dengki, serakah atau capek memikirkan yang tak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah, bahkan bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Ciri lainnya adalah takut kehilangan. Seperti orang yang bersandar ke kursi, maka akan takut sandarannya diambil. Orang yang bersandar kepada pangkat atau kedudukan, maka ia akan takut pangkat atau kedudukannya diambil. Karenanya pecinta dunia itu tak pernah bahagia.
source : KH. Abdullah Gymnastiar official